Senin, 12 Juli 2010

cerita "guru dan murid hiperaktif" bagian 1

Suatu hari ada seorang pemuda panggil aja namanya dauf (bukan nama sebenarnya), ia baru saja menyelesaikan studi S1 di sebuah kampus swasta dengan mendapatkan gelar sarjana pendidikan. ia termasuk beruntung, karena ia tidak merasakan menjadi pengangguran. Ketika mendekati masa wisudanya ia mendapatkan sebuah pekerjaan di lembaga bimbingan belajar. Ia mendapatkan pekerjaan itu berkat rekomendasi temannya kepada pengelola bimbel tersebut. Berbagai pengalaman ia peroleh dari bimbel tersebut, namun entah mengapa sekarang bimbel tersebut tidak pernah menghubunginya lagi. Kejadian itu tidak ia pikirkan, dauf pernah mendaftar sebagai guru disebuah sekolah dasar swasta meskipun tidak sesuai bidangnya. Ia menikmati pekerjaannya, hari-hari pertama masuk sebagai tenaga pengajar ia lalui dengan magang di Play Group yang masih satu atap lembaga dengan SD tersebut.
Berbagai kejadian ia alami, murid-murid yang masih begitu polos dengan celotehnya masing-masing memuatnya tertawa. Ada beberapa anak yang bisa dibilang hiperaktif, namun yang paling hiperaktif sehingga membuat guru-guru yang ada disana merasa kualahan manghadapi polah tingkahnya.
Bagaimana polah tingkah anak ini berbeda dengan anak lainya sebuut saja namanya udin, udin mudah merasa bosan ia ingin selalu diperhatikan. Pernah suatu ketika udin meninggalkan kelas belajarnya dan tidak seorang guru pun yang tahu kemana dia, akhirnya para guru mendapatkan laporan dari warga sekitar bahwa ada seeorang anak didik mereka yang jalan-jalan sendirian main kekantor polisi, pasar dan bahkan rumah kosong dekat sekolahan.
Dauf merasa tertarik untuk lebih memperhatikan dan mempelajari karakter udin, suatu ketika udin tidak mau untuk ikut belajar dengan teman-temannya. Ia pilih bermain ayunan sendirian, dauf mencoba membujuk agar udin mo ikut belajar dengan teman-temannya. Namun udin tidak mau apbila dipaksa ia akan marah, dauf pun membiarkannya sejenak. Beberapa saat kemudian dauf mendatanginya kembali, kemudian menanyakan "udin kok tidak ikut belajar kenapa?"
udin: tidak mau, aku ingin main ayunan
dauf: mainnya nanti lagi yach, tuch temen-temennya pada belajar.
udin: biarin, aku pengen main aja.
dauf: ya sudah, nanti udin tidak punya temen terus kalau tidak ikut belajar.
udin: biarin....
dauf: ya sudah nanti kalau sudah mainnya udin ikut masuk ya!!
dauf pun meninggalkan udin sendirian, namun ternyata selang lima menit kemudian udin tiba-tiba masuk dan duduk meskipun tidak bisa diam dan tidak terlalu lama di dalam kelas.
Tiba-tiba udin mengambil tasnya dan mengambil sebuah makanan ringan, ia mencoba membukanya sendiri tapi tidak bisa. Akhirnya udin ini mendekati dauf guru yang mungkin dia anggap lebih dekat, ia minta dauf untuk membukakan makanannya:
udin: bukain! (sambil menyerahkan makanannya)
dauf: eh kan masih belajar, makannya nanti yach. sebentar lagi kan istirahat nanti boleh makan.
akhirnya udin pun mengikuti kata dauf. bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar